3 Langkah Praktis Membangun Body Image yang Positif lewat Body Diversity

Halo, minimates! Kita tahu, kekhawatiran kita sama tubuh kita, baik dari aspek bentuk maupun kebugarannya, itu wajar dan kadang bisa memotivasi. Namun, kalau kita mulai terus-terusan membandingkan tubuh kita dengan ‘tubuh ideal’ versi media dan masyarakat, hal ini bisa jadi pemicu munculnya body image yang buruk buat diri sendiri. 

Ketika ada satu tipe dan bentuk tubuh yang diglorifikasi, tubuh perempuan jadi rentan sama segala bentuk objektifikasi dan penampilan jadi hal paling penting yang harus dinilai. Hal ini bakal menciptakan mindset yang berbahaya buat kita, terutama buat yang rentan sama penyakit mental, seperti gangguan makan dan gangguan panik. 

Mencoba mengubah bentuk tubuh kita biar sesuai sama standar yang nggak realistik dan nggak representatif buat kebanyakan perempuan juga bakal berbahaya buat diri kita, baik secara fisik, mental, maupun emotional. Salah satu cara paling ampuh untuk mengatasi hal ini adalah dengan mendorong, menyoroti, dan merayakan body diversity atau keragaman tubuh.

Photo by Hannah Xu on Unsplash

Body diversity memvalidasi banyak bentuk tubuh dan menganggap bahwa semua bentuk tubuh kita itu sama-sama cantik. Hal ini dianggap penting buat membantu kita, terutama perempuan, untuk melepaskan semua beban yang bikin kewalahan yang datang dari perasaan dan pikiran bahwa tubuh mereka tidak cukup bagus hanya karena nggak sesuai sama penggambaran media soal tubuh yang acceptable dan desirable. 

Terus, bagaimana nih caranya biar kita bisa membangun body image yang positif lewat body diversity? Nah, ada tiga langkah praktis yang bisa minimates praktikkan untuk membebaskan diri dari rasa khawatir sama tubuh kita dan mulai membangun body image yang positif, nggak peduli ukuran dan bentuk tubuh kita: 

Fokuskan diri pada kesehatan dan kebugaran tubuh

Objektifikasi bentuk tubuh tertentu bisa membuat penampilan jadi satu-satunya hal yang dijadikan value. Hal ini bisa menimbulkan dampak buruk buat perempuan yang merasa nggak fit in. Jadinya, penting buat kita untuk menantang gagasan toxic ini dengan memahami bahwa kita lebih dari sekedar tubuh dan penampilan. Saat kita bisa lebih fokus pada kesehatan tubuh kita dan apa yang bisa dilakukannya, hal ini dapat membantu membebaskan kita dari pola pikir toxic ini. 

Lawan stigma soal tubuh

Permasalahan yang timbul dengan adanya glorifikasi satu tipe tubuh di dalam masyarakat adalah munculnya stigma bahwa ‘tubuh ideal’ merupakan bentuk tubuh kebanyakan perempuan dan hal ini jadi menggeser pemahaman masyarakat tentang keberadaan tipe-tipe tubuh lain yang lebih umum ada pada perempuan. Dengan merangkul dan menerima perempuan dengan semua tipe dan bentuk tubuh dan memperlakukan mereka dengan hormat dan penuh martabat, terlepas dari ukuran tubuh mereka, kita bisa sama-sama melawan stigma soal tubuh yang selama ini beredar di masyarakat. 

Rayakan keberagaman dan perbedaan yang ada pada tubuh kita

Menerima body diversity berarti melihat kembali tempat-tempat yang bisa kita gunakan untuk merayakan perbedaan tipe tubuh yang membuat kita unik. Sebagai langkah awal, lihat media sosial minimates dan akun yang minimates ikuti. Apakah minimates mengikuti akun yang mengangkat pembahasan soal tipe tubuh tertentu saja? Kurasi timeline minimates dengan konten-konten dan akun-akun yang mendukung body positivity dan body diversity. Hal yang juga penting untuk diingat adalah untuk memulainya dengan diri minimates terlebih dahulu. Apakah minimates sudah menerima seperti apa bentuk tubuh minimates dan apakah minimates berusaha untuk menolaknya atau bahkan mengubahnya? Merayakan keberagaman tubuh dimulai dengan kepercayaan bahwa tubuh kita layak untuk disirami kebaikan, cinta, dan respect setiap harinya. 

Intinya minimates, membangun body image yang positif bisa datang dari konsep body diversity atau keberagaman tubuh yang berusaha untuk menghormati berbagai bentuk dan ukuran yang mewakili tubuh kita. 

Selamat berproses, minimates!

Featured image by Heather Hazzan and Lily Cumming from All Woman Project