All About Miniletics

Right Tempo for Your Pace! Tips Menyusun Workout Playlist yang Asyik dan Anti Skip

by Support Miniletics on Feb 25, 2022

tips menyusun workout playlist sesuai tipe olahraga

Setelah kemarin kita sudah ngobrolin soal efek musik dalam memengaruhi performa olahraga kita, kali ini minimin akan kasih minimates tips menyusun workout playlist sesuai tipe olahraga kamu. 


Dalam hal meningkatkan performa olahraga, tempo adalah hal yang penting untuk kamu perhatikan ketika memilih daftar putar. Dengan mencocokkan tempo musik dengan detak jantung yang kamu inginkan, kamu akan tetap bersemangat selama berolahraga. Sebaliknya, musik yang nggak sesuai malah akan mengganggu flow olahragamu. 


Bayangkan kalau satu lagu yang nggak sesuai dengan vibes yang ingin kamu bangun kebetulan muncul di tengah-tengah kamu berolahraga. Kamu bakal berhenti pastinya, lalu mengambil ponsel kamu buat klik next. Atau mungkin saja kamu berusaha menahannya sambil ngedumel kapan lagunya bakal selesai. Hal-hal seperti ini tentu saja bakal mengganggu fokus kamu saat berolahraga. 

tips menyusun workout playlist sesuai tipe olahraga

Photo by Ivan Samkov from Pexels


Membuat daftar putar latihan yang sempurna sebenarnya sangat simpel, lho. Fokus saja pada dua hal: tempo dan jenis latihan. Semakin intens latihan yang kamu inginkan, semakin upbeat tempo yang kamu butuhkan. 


Menemukan tempo lagu dalam ketukan per menit (BPM) sama seperti mengukur detak jantung kamu. Orang yang menyukai musik mungkin lebih mudah menghitung BPM dalam sebuah lagu, tapi kamu bisa kok menghitung BPM lagu-lagu kesukaanmu, entah K-Pop, anime soundtrack, atau lagu-lagu hits TikTok, lewat alat BPM lagu yang praktis ini


Nah, panduan tempo berikut bisa membantu langkah awal kamu untuk menyusun workout playlist yang sesuai dengan tipe olahraga kamu: 


  • Yoga, pilates, dan aktivitas intensitas rendah lainnya: 60 hingga 90 BPM
  • Yoga kekuatan: 100 hingga 140 BPM
  • CrossFit, bersepeda dalam ruangan, atau bentuk HIIT lainnya: 140 hingga 180-plus BPM
  • Zumba dan menari: 130 hingga 170 BPM
  • Kardio kondisi stabil, seperti joging: 120 hingga 140 BPM
  • Angkat besi dan angkat beban: 130 hingga 150 BPM
  • Pemanasan untuk berolahraga: 100 hingga 140 BPM
  • Pendinginan setelah berolahraga: 60 hingga 90 BPM

Kalau kamu ingin lebih ilmiah, kamu bisa menyesuaikan tempo playlist kamu untuk mendukung latihan interval. Misalnya, jika kamu berencana untuk melakukan lari interval: lari cepat selama 3 menit dan lambat selama 2 menit dengan total 30 menit, kamu bisa membuat playlist yang mendukung aktivitas kamu. Dalam hal ini, kamu bisa membuat list dengan struktur BPM cepat-sedang-cepat. Pastikan saja panjang lagunya mendekati rentang waktu interval. 


Nah, itu dia tips menyusun workout playlist yang anti skip. Faktor lain seperti bass, volume, dan lirik juga bisa memengaruhi performa kamu, tapi fokus pada tempo akan membantu proses seleksi lagu jadi lebih simpel. Oh iya, jangan lupa juga buat cek workout playlist minimin, ya! Selamat mencoba, minimates! 



Featured image by Karolina Grabowska from Pexels

Leave a Comment

Your email address will not be published.