Cindy Owada: Kesadaran Diri Lebih Penting daripada Kalori Saat Lebaran
by Support Miniletics on Apr 28, 2022
Mungkin kita sering bertanya-tanya, makanan apa yang seharusnya dan nggak seharusnya kita makan saat puasa dan ketika Lebaran tiba agar tubuh tetap sehat dan berat badan nggak naik. Takut terlalu bersantan, takut kalorinya terlalu besar; itu semua jadi momok tersendiri tiap kali akan menyantap sesuatu. Namun, menurut Kak Cindy Owada sebagai Nutrition Coach, ketakutan seperti ini sebenarnya nggak perlu kita rasakan dan sebaiknya menikmati makanan apapun yang dihidangkan, asalkan punya kesadaran diri ketika mengonsumsinya.
Dalam Instagram join live bersama Kak Cindy Owada Rabu (27/4) kemarin, minimin mendapat banyak sekali pencerahan menjelang Lebaran yang identik dengan makanan yang jadi guilty pleasure kita semua. minimin, dan tentunya beberapa minimates yang nonton, ikut lega ketika mendengar penjelasan Kak Cindy soal makanan apa saja yang seharusnya dan nggak seharusnya kita konsumsi saat Lebaran, “Nggak perlu takut yang berlebihan karena memang nggak ada makanan yang harus di-cut out agar tubuh kita tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Mungkin jumlahnya yang harus diperhatikan.”
“Masalah utamanya bukan pada minyak, tapi seberapa mindful kita mengonsumsi makanan tersebut,” - Cindy Owada - Nutrition Coach.
Seperti soal gorengan yang sering sekali mewarnai menu takjil kita saat buka puasa, Kak Cindy justru mengatakan kalau gorengan bisa kamu konsumsi dan nggak harus diolah dengan air fryer agar lebih sehat, “Nggak perlu menghindari minyak terlalu berlebihan kalau kamu nggak punya masalah dengan kesehatan kamu. Kalau lebih suka gorengan yang crunchy, lebih baik digoreng saja daripada diolah dengan air fryer dan ternyata malah nggak bisa menikmati. Mending belajar untuk punya kesadaran diri ketika mengonsumsi gorengan agar tahu seberapa banyak yang harusnya kita makan.” Dia juga menambahkan bahwa masalah utamanya bukan pada minyak, tapi seberapa mindful kita mengonsumsi makanan tersebut.
Ketika ditanya soal makanan favoritnya saat momen Ramadan dan Lebaran, Kak Cindy menjawab bahwa kurma jadi salah satu go-to food karena cukup versatile, “Kurma bisa dijadikan macam-macam menu, nggak cuman dijadikan topping aja, seperti kue dan smoothies yang bisa jadi pemanis alami untuk mengganti gula.” Menu favoritnya adalah energy ball yang dibuat dengan campuran rolled oats, kurma, dan kadang ditambah almond atau kacang serta cocoa powder untuk menambah cita rasa, “Dengan dua bahan–rolled oats dan kurma–itu saja, kamu sudah bisa bikin energy balls sendiri di rumah. Makanya aku selalu stok kurma di rumah meskipun nggak lagi Ramadan dan Lebaran.”
Bicara soal seberapa banyak porsi makan yang harus kita konsumsi saat puasa, Kak Cindy juga menjelaskan bahwa porsi makan tiap individu pasti berbeda, dilihat berdasarkan goal serta keadaan tubuh, “Porsi antara orang yang hanya ingin menjaga stamina selama puasa dengan orang yang memang ingin fat loss tentu berbeda.” Namun untuk garis besarnya, Kak Cindy menyarankan 1 jenis karbohidrat, 2 jenis protein, dan 1-2 jenis serat yang bisa berupa sayur atau buah untuk tiap hidangan sahur dan berbuka, “Tapi ini cuman dua kali makan saja, ya. Sedangkan kita kan harus memenuhi asupan tiga kali makan. Keadaan seperti ini bisa diakali dengan meal ketiga yang lengkap, yang bisa ditambahkan setelah tarawih.”
“Satu jenis karbohidrat, 2 jenis protein, dan 1-2 jenis serat,” - Cindy Owada.
Saat join live berlangsung, banyak dari minimates yang bertanya dan membuat perbincangan sore itu semakin seru, salah satunya adalah soal lebih besar mana antara kalori soto ayam dan opor ayam. “Mungkin yang harus dilihat bukan kalorinya, tapi apa saja yang kita makan setelahnya agar seimbang,” jawab Kak Cindy. Dia juga menambahkan untuk nggak terlalu khawatir dengan jenis makanannya, tapi tetap memperhatikan keseimbangan makanan yang kita konsumsi saat Lebaran nanti.
Selain soal kalori, ada juga yang bertanya soal workout apa yang efektif dilakukan untuk membakar lemak setelah Lebaran. Untuk hal ini, Kak Cindy menegaskan bahwa semua workout nggak akan efektif jika nggak terjadi defisit kalori, “Karena kalau hanya membakar lemak lewat olahraga, itu hanya akan membakar 10% kalori di tubuh kamu.” Dia menjelaskan bahwa lebih baik fokus olahraga untuk membangun otot karena pembentukan otot akan lebih banyak membakar lemak, “Semua balik lagi ke apa yang kamu makan. Jadi, syarat untuk fat loss yaitu pertama, defisit kalori dan kedua, fokus pada konsumsi protein kamu.”
Dari semua penjelasan Kak Cindy kemarin, dia berpesan bahwa hal yang terpenting dari semua ini adalah untuk nggak membenci diri sendiri setelah overeating saat Lebaran. Tetap lakukan apa yang seharusnya kita lakukan, seperti kembali workout dan makan makanan sehat dan bergizi seimbang, dengan dasar rasa cinta pada diri sendiri.