Lemak vs Karbohidrat, Manakah yang Lebih Buruk untuk Kesehatan?
by Support Miniletics on Jan 14, 2022
Diet rendah lemak atau diet rendah karbohidrat, ya? Dua hal itu sudah jadi perdebatan yang cukup panas di antara para fitness enthusiasts karena keduanya dipercaya menjadi biang kerok terganggunya kesehatan kita. Apa benar seperti itu? Terus, mana sih di antara lemak dan karbohidrat yang lebih buruk buat kesehatan kita?
Keduanya adalah makronutrien penghasil energi
Hal yang harus diingat sebelum meneruskan perdebatan panjang lemak vs karbohidrat adalah bahwa keduanya merupakan makronutrien penting yang akan diproses oleh sistem metabolisme kita untuk menjadi sumber energi, sama halnya dengan protein. Dalam prosesnya, ketiganya akan menghasilkan energi yang berguna untuk melakukan fungsi-fungsi tubuh, seperti mendenyutkan jantung, menjaga suhu tubuh, jalan kaki, dan aktivitas lainnya. Meskipun sama-sama jadi sumber energi, ketiganya dikonversi dalam jumlah yang berbeda.
Nah, di antara ketiga makronutrien tadi, karbohidrat menjadi makronutrien yang paling cepat dan dominan dalam menghasilkan gula darah dan cadangan energi. Hal ini membuat banyak orang lebih fokus dan cenderung lebih ‘menyalahkan’ karbohidrat. Padahal, ketiga makronutrien tadi jika dikonsumsi melebihi kebutuhan kalori harian tubuh, akan disimpan sebagai cadangan energi berupa lemak dan glikogen, atau simpanan kadar gula darah, di dalam tubuh. Jadi, meskipun kamu menjalani diet rendah karbohidrat, kamu tetap bisa menambah berat badan dan simpanan lemak dalam tubuhmu jika konsumsi lemak dan proteinmu berlebihan.
Jika ditilik kembali manakah di antara lemak dan karbohidrat yang paling buruk untuk kesehatan, sebenarnya keduanya turut andil jika dikonsumsi secara berlebihan. Dalam total asupan kalori harian sekitar 2000 kalori, lemak harusnya tidak lebih dari 67 gram dan karbohidrat tidak lebih dari 200-300 gram. Konsumsi lemak yang berlebihan nggak akan bagus buat kadar kolesterol dalam tubuh dan dampaknya pasti akan terasa pada kesehatan organ tubuh kita, terutama jantung. Sedangkan, konsumsi karbohidrat secara berlebihan akan berdampak pada kadar gula darah yang naik dan rentan terkena diabetes.
Photo by ROMAN ODINTSOV from Pexels
Jadi, diet rendah lemak atau rendah karbohidrat?
Tentunya tergantung kebutuhan tubuh, dong. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat lebih memberikan efek signifikan dalam mengurangi lemak dalam tubuh, mengurangi rasa lapar dan menekan nafsu makan, serta menurunkan berat badan, selain efektif dalam mengendalikan kadar gula darah. Hal ini berkaitan dengan proses penguraian karbohidrat yang cenderung cepat dalam menghasilkan glukosa dan cadangan lemak. Mengganti asupan karbohidrat kamu ke karbohidrat kompleks yang tinggi serat, seperti beras merah, gandum utuh, ataupun roti gandum, juga bisa jadi alternatif untuk membuatmu kenyang lebih lama karena proses metabolismenya yang lambat di dalam tubuh.
Nah, itu dia penjelasan singkat lemak vs karbohidrat. Jalan tengah dan solusi dari ini semua adalah tentu saja pola diet yang seimbang sesuai kebutuhan kalori harian serta diimbangi dengan olahraga dan manajemen stres yang baik. Namun, karena kandungan kalori karbohidrat sederhana cenderung susah dikontrol, alternatifnya adalah dengan mulai mengonsumsi karbohidrat kompleks.
Photo by Laura James from Pexels